Malut, investigasi.news-3 Partai Politik (Parpol) di Sula siang tadi 21/2/2024 mendatangi kantor Bawaslu Sula yang beralamat di desa Wai Ipa, Kec. Sanana-Kabupaten Kepulauan Sula.
Mereka adalah Partai Hanura, PPP dan PKS. Kedatangan mereka untuk melaporkan adanya dugaan pelanggaran pemilu yang menurut mereka terjadi secara terstruktur, sistematis dan masiv (TSM) pada daerah pemilihan/dapil I Kec. Sanana.
Kepada investigasi Tamra Ticoalu (Hanura), Jainudin Umanailo (PPP) dan Fuad Duwila (PKS) yang dalam hal ini mewakili partai mereka masing-masing mengatakan jika dugaan pelanggaran yang mereka laporkan ke Bawaslu itu disinyalir ada keterlibatan pihak penyelenggara pemilu, terkait adanya selisih surat suara dengan suara yang sah, kemudian dugaan penggelembungan suara yang mengarah pada partai dan caleg tertentu sampai kepada adanya surat suara siluman di TPS 002 desa Umaloya, desanya Ketua KPU Yuni Ayuba.
“Hari ini nyatanya musuh terbesar kita bukan hanya money politik atau jual-beli suara ditingkat pemilih, tapi juga dugaan adanya jual-beli suara pada tataran penyelenggara dan ini amat berbahaya karena sangat berpengaruh pada sistem demokrasi”, ujar Tamra yang diketahui menjabat sebagai sekretaris partai Hanura cabang Kepulauan Sula.
Lebih lanjut Tamra mengatakan jika tingginya angka golput pada DPT di Sula karena minimnya kepercayaan pemilih pada lembaga KPUD dan Bawaslu sebagai instrumen penting dalam Pemilu.
“Kami menemukan ketidakberesan pada 28 TPS dari 91 TPS di dapil I, bahkan di TPS 002 Umaloya desa Ketua KPU, itu ada peningkatan surat suara yang sangat signifikan, ada selisih 80 surat suara, kemudian kami tuding sebagai surat suara siluman”, pungkas Tamra.
Sebab kata Tamra, DPT pada TPS 002 tadi jumlah DPT hanya 261 dan surat suara yang diterima sebanyak 267 (termasuk surat suara cadangan), kemudian pada catatan hasil perhitungan setelah pencoblosan surat suara terpakai 189 tidak terpakai 78 namun anehnya jumlah suara yang sah disana sebesar 267 tidak sah sebanyak 2 total 269, jika total ditambah surat suara yang tidak digunakan sebesar 78 tadi maka secara keseluruhan surat suara di TPS 002 sebanyak 347 surat suara, maka patut diduga ada 80 surat suara siluman.
Senada dengan Tamra, Fuad Duwila dari PKS menantang integritas lembaga Bawaslu dalam penanganan pelanggaran pemilu yang telah dilaporkan oleh 3 parpol ini.
“Saya tantang integritas Bawaslu dalam menangani perkara ini, jika kemudian Bawaslu juga tidak bertaring maka selesai sudah”, ujar Fuad Tegas.
Sedangkan Jainudin dari PPP mengingatkan jika sebentar lagi akan digelar Pilkada, jika hari ini kepercayaan publik kepada dua lembaga ini sangat rendah, terutama Bawaslu maka dipastikan perhelatan demokrasi di Sula tidak akan berkualitas.
“Sebentar lagi Pilkada, jika pada pileg ini pelanggaran tidak disikapi, maka kedepan akan lebih jahat lagi pelanggaran dan kecurangan yang akan mereka (oknum) lakukan”, kata Jainudin.
Sementara itu sampai berita ini ditayangkan, awak media kami sudah mengkonfirmasi pihak Bawaslu maupun ketua KPU Yuni Ayuba, namun belum ada tanggapan. Rahman