Malut, Investigasi.news – Fenomena banyaknya Petahana/Incumbent yang tumbang pada pemilihan legislatif (pileg) DPRD Kab. Kepulauan Sula, rupanya tidak berlaku pada daerah pemilihan/dapil 2 yang meliputi wilayah: Kec. Sanana Utara, Sulabesi Barat, Sulabesi Selatan, Sulabesi Timur dan Sulabesi Tengah.
Pantauan media ini (6/3), pada dapil 1, 3 dan 4 petahana banyak yang berguguran, bahkan didapil 4 hampir menjadi ’kuburan’ bagi para petahana, dengan tidak memandang jabatan ketua DPRD, ketua komisi atau ketua partai, semuanya keok akibat ketatnya pertarungan pada dapil yang dijuluki dapil neraka tersebut.
Berbeda dengan dapil 2 yang sebelumnya mendapat jatah 7 kursi dan pada pileg 2024 kuotanya menjadi 8 kursi, digdaya petahana seperti: Adenyong Tidore (PDIP), Ajis Umanahu (Demokrat), Lasidi Leko (PBB), Kamal Upara (PKB), Jauhar Buamona (PPP) serta Ramli Tidore (PKS), terlalu kuat bagi pendatang baru atau penantang pada dapil ini.
Sehingga tercatat bahwa petahana dapil 2 tidak ada yang tumbang kecuali Iksan Umaternate (Golkar) yang tidak lagi mengikuti kontestasi ini, namun kemudian Golkar malah memborong 2 kursi tersisa didapil ini melalui Azwan Soamole dan Amanah Upara.
Sampai pada pleno KPU Kabupaten Sula yang menyisakan 2 kecamatan di pulau Mangoli, hampir bisa dipastikan jika para petahana atau DPRD aktif yang bertarung didapil 2 masih mempesona mempertahankan kursi kekuasaannya pada parlemen DPRD Kab. Kepulauan Sula.
( RL )