Teori Mitos 350 Tahun Penjajahan Belanda / G.J Resink

More articles

‎ ‎

Mitos 350 tahun penjajahan belanda atas Indonesia menjadi narasi yang dari Indonesia merdeka ‎berkembang di tengah pemikiran masyarakat, hal ini adalah suatu kelemahan dari penulisan ‎histiografi sejarah, dan malangnya berdampak pada mental pribadi bangsa. Kenapa saya katakan ‎demikian, sekilas narasi tersebut membuat Indonesia menjadi Negara yang lemah tanpa punya ‎kekuaan perjuangan, dan seolah mendeskreditkan bangsa sendiri. Sampai pada tahun 1968 ‎seorang sejarawan dan ahli hokum internasional GJ Resink mengangkat tema masalah ini menjadi ‎karya monumentalya dengan sumber arsip resmi birokrasi colonial dan sumber kesejarahan lain, ‎didapat bahwa Indonesia tidak dijajah belanda selama 350 tahun.

Benar adanya demikian karena belanda bukan satu satunya bangsa barat yang datang ‎merusak di Nusantara, masih ada portugis 1511 yang lebih dahulu menginjakkan kaki di ‎bumi Nusantara. Akan tetapi untuk menguak kebenaran fakta sejarah, lebih tepat jika kita ‎katakan bahwa Indonesia bukan 350 tahun dijajah oleh belanda, tapi Indonesia 350 tahun ‎berjihad melawan penjajah.‎

ANALISIS KASUS

Kemerdekaan 1945 menjadi puncak perjuangan yang menuaikan hasil sebagai ‎negara yang lahir dengan merdeka. Perjuangan pergerakan telah dilakukan terutama dalam ‎mengusir intervensi bangsa asing yang hadir, tercatat mulai dari pendudukan pertama oleh ‎portugis 1511 sampai akhir dari perlawanan dengan jepang. Sebagai rekam jejak sejarah dan ‎upaya mengenang suatu peristiwa yang terjadi di masa lalu, dimulai penulisan sejarah ‎peradaban bangsa Indonesia yang singkatnya kita kenal dengan histiografi sejarah.

Baca Juga :  Anies, Anak Guru yang Mengubah Guru

Meski ‎menjadi negara merdeka, cukup banyak peninggalan kolonial yang masih dirasakan ‎terutama dalam penulisan dominasi sejarah yang kolonialsentris. Hal ini menyebabkan ‎adanya hidden history dalam perkembangan histiografi sejarah Indonesia.‎ ‎ Ditambah lagi ‎dengan masih beluum cukup berkembangnya kepiawaian para sejarawan sert keterbatasan ‎dalam menguak tabir sejarah yang sesungguhnya.‎

Salah satu dari realisasi kasus ini akan kita temukan terkait mitos 350 tahun ‎Indonesia dijajah Belanda. Narasi ini berkembang menjadi pernyataan keliru dalam ‎pemikiran seluruh bangsa, terutama bagi masyarakat awam yang mengenal sejarah sebatas ‎redefinisi sejarah commonsen. Tidak hanya itu, esensi dasar dari pemikiran ini cukup fatal ‎terutama dalam kaitan mental kehidupan berbangsa, diantaranya berdasarkan analisis saya ‎dampak dari pernyataan keliru ini sebagai berikut :‎
‎-‎ Seolah Nusantara tidak punya daya upaya dalam memberi perlawanan terhadap ‎penjajahan sehingga sampai 350 tahun terjajah.‎
‎-‎ Anak bangsa akan menilai dan terlalu mengangungkan sejarah perjuangan negara lain ‎seperti perjuangan negara amerika dn lainnya. Sehingga akan tumbuh mental lemah dan ‎minder sebagai reaksi atas kurangnya kesadaran sejarah peradaban bangsa

Narasi mitos 350 tahun Indonesia dijajah terus berkembang sejak Indonesia ‎merdeka hingga sampai sekarang. Lantas kenapa hal demikian terjadi ?? ‎
Banyak faktor yang melatarbelakangi dan yang paling mendasari yaitu adanya sebuah ‎tradisi lisan yang menjadi sumber sejarah diwarisi seara turun temurun. Tradisi lisan dengan ‎cukup banyaknya kekurangan seperti diragukan keaabsahan, data tidak valid dan lainnya, ‎menjadi satu keharusan untuk bersikap skeptif dalam pemikiran kritis terhadap satu ‎peristiwa sejarah yang didapati. Akan tetapi terkait mitos 350 tahun Indonesia dijajah ‎belanda perlu untuk diusut ke benaran fakta yang terjadi, hal ini sekiranya bisa saya ‎sampaikan dalam analisis topik kasus “Kebenaran Fakta Sejarah dibalik Narasi 350 ‎Tahun Penjajahan Belanda sebagai Pernyataan Keliru yang diketahui Seluruh Indonesia”‎.

Baca Juga :  Kuning Warna Kebesaran di Istano Pagaruyung 

Narasi mitos 350 tahun Indonesia dijajah terus berkembang sejak Indonesia ‎merdeka hingga sampai sekarang, banyak faktor yang melatarbelakangi dan yang paling ‎mendasari yaitu adanya sebuah tradisi lisan yang menjadi sumber sejarah diwarisi seara ‎turun temurun. Tradisi lisan cukup banyaknya kekurangan yang dimiliki seperti diragukan ‎keaabsahannya, data tidak valid dan lain hal, menjadi satu keharusan untuk bersikap skeptif ‎dalam pemikiran kritis terhadap satu peristiwa sejarah yang didapati. Dalang dari ‎beredarnya mitos 350 tahun indonesia dijajah belanda adalah satu narasi yang digaungkan ‎oleh politisi kolonial bersama pemerintah melalui buku pelajaran di sekolah.‎

Seorang sejarawan dan ahli hukum internasionanl keturunan blesteran jawa – ‎belanda menindak lanjuti pernyataan yang keliru ini. Melalui analisis dalam karya ‎monumentalnya “ Indonesia’s History Beetwen the mytsh Essays in legal history and ‎historical theory “ pada tahun 1968 mengungkap fakta sebenarnyya didapat bahwa “ ‎Indonesia tidak dijajah belanda selama 350 tahun”. Dengan menggunakan arsip lengkap ‎dan rapi terkait kehidupan masyarakat VOC di nusantara ditambah dengan pemakaian ‎perspektif hukum internasional didapat bahwa “ baru masuk pertengahan abad 19 ‎wilayah atas nama pemerintah kolonial belanda secara politis resmi berdiri di Indonesia” ‎Hal ini dengan tegas membantah narasi mitos 350 tahun indonesia dijajah belanda.

Baca Juga :  Hutan Gundul, Laut Rusak, Stop: Kebijakan Penangkapan Ikan Terukur dan Program Shrimp Estate

Menjawab analisis kasus Kebenaran Fakta Sejarah dibalik Narasi 350 Tahun ‎Penjajahan Belanda sebagai Pernyataan Keliru yang diketahui Seluruh Indonesia, selain ‎dari pernyataan G.J Resink. Akan lebih tepat dengan adanya pernyataan dan narasi yang ‎faktual terkait konsep “ 350 tahun Jihad Fisabilillah melawan pejajah “. Bangsa Indonesia ‎pada saat itu tengah berkembang peradaban islam yang melawan penjajahan kafir serta ‎berhasil menyelamatkan Indonesia dari sifat keji penjajah seperti yang diperbuat kepada ‎suku asli orang Amerika dan Austraia yang telah dimusnah dan binasakan. Dengan adanya ‎jihad 350 tahun melawan penjajah berhasil dapat mempertahankan Indonesia dari adanya ‎pendudukan penjajahan imperialisme barat.‎

Bukti dari adanya narasi jihad 350 melawan penjajah dapat kita lihat dalam UUD 1945. Seperti ‎yang dikatakan oleh Ustadz Salim Ahmad Fillah dan juga terdapat dalam buku Api Sejarah Jilid 1 ‎bahwa pembukaan pertama UUD 1945 yang berbunyi “ Atas berkat rahmat Allah yang Maha ‎Kuasa dan didorong oleh keinginan luhur…, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini ‎kemerdekaannya”. Pernyataan “ Atas berkat rahmat Allah SWT” sudah menjadi bukti suatu ‎pengakuan yang menjadi saripati dari semua yang sudah diperjuangkan bangsa dalam langkah ‎upaya menuju kemerdekaan dari awal sebagai bentuk jihad melawan penjajah yang direalisasikan ‎dibawah pimpinan kesultanan dan umat islam.

Oleh : Bintang Maharani Putri
Mahasiswa Pendidikan Sejarah UNP

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest