Taliabu, Investigasi.news – Warga Desa Kilo Kecamatan Taliabu Selatan keluhkan kompensasi ganti rugi tanaman dan lahannya yang sampai hari ini belum dibayar ganti rugi, padahal mereka sudah merelakan lahan dan tanaman mereka digusur demi pembangunan jalan.
Ganti rugi yang dimaksud, pernah dijanjikan oleh Aliong Mus Bupati Pulau Taliabu lewat pernyataannya pada hari natal tahun 2022, namun sayangnya sampai pada hari natal tahun 2023 Aliong belum menuntaskan janjinya.
Warga desa Kilo akhirnya melakukan protes, dan bentuk protes tadi dilakukan warga dengan cara melakukan pemblokiran jalan utama jalur yang menghubungkan desa Kilo dan desa Sumbong.
Hermanus pemilik lahan saat ditemui dikediamannya, Rabu (27/12/23) mengatakan
”Kami palang jalan tersebut menjadi bagian dari kekecewaan kami dengan Pemda Pulau Taliabu, bahwa pernah diungkapkan langsung oleh Bupati Pulau Taliabu saat natal bersama di tahun 2022 lalu yang katanya akan di bayarkan di tahun 2023, paling lambat bulan November namun hingga saat ini kami belum mendapatkan hak kami”, ungkap Hermanus salah satu warga masyarakat desa Kilo yang terdampak penggusuran lahan dan tanaman untuk pembuatan jalan.
Aksi pemalangan ini sendiri sudah berlangsung selama kurang lebih satu Minggu, yang menyebabkan konektivitas antar kedua desa menjadi terputus.
“Jadi jalan itu kami masih palang dulu tidak boleh ada yang berani buka kecuali dibayar dulu baru kami akan buka jalan itu”, tambah Hermanus kesal.
Sebagai informasi tambahan bahwa warga yang terkena penggusuran, baik lahan dan tanamannya untuk kepentingan pembuatan jalan, itu di desa Kilo ada 7 orang, sementara ada juga dari desa Sumbong.
Sampai berita ini ditayangkan, awak media kami masih memburu konfirmasi dari Bupati Aliong Mus menyangkut permasalahan ganti rugi lahan dan tanaman yang belum diselesaikan.
( Taufik )
