Oleh : Hasneril, SE
“Mencaci orang Islam (Muslim) adalah perbuatan fasiq dan membunuhnya adalah perbuatan kufur.” [HR. Muslim]
Namun sekarang ini banyak terjadi orang yang saling menghina satu sama lain, padahal hal tersebut jelas-jelas adalah perbuatan dosa. Dan dosa besar tengah menantinya untuk membawanya (sang penghina) ke neraka.
Disini kita harus memahami, bahwa sebaiknya, orang yang mendapat hinaan atau cacian tidak melakukan balasan mencela orang yang menghina dirinya itu. Karena, saat ada orang yang menghina kita justru kita akan mendapatkan pahala.
Meski kamu tidak bisa membuat semua orang senang atau menyukaimu, kamu harus membuktikan bahwa kamu setidaknya tidak menyakiti mereka. Kadangkala yang baik menurut manusia belum tentu baik menurut Allah. Jadi berbuatlah dengan tupoksi yang telah diamanahkan.
Perbesarkan rasa sabar, saat kamu mendapatkan hinaan, sebab apa yang dilakukan kadang kala mengusik/tidak disuki saudaramu yang lain. Sehingga kamu mendapat hinaan oleh mereka di depanmu atau dikala kamu tidak ada. Hal tersebut biasa terjadi, karena mereka sudah menaruh kurang suka terhadapmu, bisa juga mereka telah Allah takdirkan untuk menilai setiap apa yang kamu lakukan. Namun satu-satunya yang kamu yakini adalah, lakukan yang terbaik dan tidak menentang agamanya Allah SWT.
Jangan pernah jadikan hinaan dan cacian untuk menghambatmu untuk berkembang.
Dan jangan kamu pernah merasa sakit hati itu. Namun jadikanlah itu sebagai pemicu semangatmu. Untuk membuktikan kepada mereka yang pernah meremehkanmu, bahwa apa yang kami lakukan bukan karena ingin dinilai, ingin dipuji, tapi hanya semata berbuat karena Allah.
Rasa sakit memang kadang tak bisa dibendung, apabila seseorang yang telah kamu anggap sebagai sahabat atau saudara sendiri yang menghinamu. Apalagi menghina di belakangmu, semuanya harus diterima dengan positif supaya kamu tidak merasa sakit hati yang berlebihan terhadap saudaramu tersebut. Anggaplah mereka sedang menanamkan ladang pahala terhadapmu.
Belajarlah untuk memikirkan apa yang akan kamu katakan terhadap saudara atau sahahatmu, sekalipun usianya dibawahmu, jangan sampai kata-katamu akan menyakitkan hati saudaramu, anggaplah saudaramu itu sebagai kamu, katakan yang baik-baik dengan santun dan baik, setiap perkataan yang keluar dari mulutmu akan menjadi obat bagi saudaramu. Apalagi kamu yang pernah dihina, jangan sekali-kali melakukan hal yang sama, karena nantinya kamu tidak ada bedanya dengan yang menghina.
Kamu dihina, dan kamu tetap bersabar, ini suatu berkah luar biasa yang kamu dapat, sehingga kamu berdiri diantara orang-orang yang sabar. Ketika mendapat hinaan dari orang lain, selalu bersabar dan bersyukur, untuk selalu melihat kebaikan atau hal yang positif dari sebuah masalah. InsyaAllah, pasti orang yang sabar disertai bersyukur itu, dicintai Allah SWT dan diangkat derajatnya.
Jadi bersabarlah setiap menghadapi hinaan atau cobaan dari orang lain. Maka kamu akan diangkat derajatnya, dan Allah akan mengembalikan hinaan itu kepada yang menghinanya, dan bila kamu beruntung, kamu akan menjadi saksi saat Allah memperlihatkan kepada yang menghina bahwa yang dihina lebih tinggi derajatnya. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah. Aamiin.