Sandal hilang di mesjid, Khilafah solusinya

More articles

spot_img

Ungkapan itu disampaikan seseorang, serasa sebuah cemeehan. Namun apakah ungkapan itu salah?

Jika kita mengkaji Islam secara kaffah, kita akan dapatkan perilaku manusia tidak selalu berdiri sendiri. Seseorang mencuri, bisa jadi karena beberapa sebab :
1. Faktor kemiskinan
2. Faktor pendidikan
3. Faktor lemahnya hukum

Seseorang bisa mencuri karena kemiskinan seperti kebutuhan mendesak yaitu urusan perut. Atau dia mencuri bukan karena miskin tapi karena karakter buruk yang menganggap pencurian itu suatu hal yang biasa, kadang bangga jika berhasil lolos dari tangkapan, meski dia tidak membutuhkan sama sekali barang curian tersebut.

Islam mendidik umat dengan aqidah yang lurus bahwa setiap perbuatan pasti akan dimintai pertanggungjawaban di sisi Allah SWT. Pencurian adalah suatu kezaliman yang sanksinya berupa dipotong tangannya, dengan syarat dan ketentuan berlaku

Baca Juga :  Jenis Senjata Yang Ada di Museum Istano Pagaruyung 

“Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (QS. Al Maidah : 38)

Orang yang mencuri karena lapar, maka disitu ada tanggung jawab saudaranya dan negara yang abai dalam hal ini.

Sedangkan pendidikan berbasis aqidah yang kuat memunculkan rasa malu untuk mencuri, karena merasa hina dan dosa yang akan menjadi derita.

Ditambah sanksi yang tegas sesuai syariat oleh negara maka orang-orang akan jera untuk melakukan pencurian sebelum dia melakukan.

Pemberantasan kemiskinan, pemenuhan kebutuhan pokok, kewajiban memberikan pendidikan yang gratis berbasis aqidah yang kuat dan penerapan sanksi sesuai syariat Allah SWT, yang semuanya merupakan kewajiban negara untuk melaksanakannya, mungkinkah dilaksanakan selain oleh khilafah yaitu negara yang berhukum dengan hukum Allah SWT?

Baca Juga :  Strategi Pemasaran Produksi Kakao Di Kabupaten Pasaman

Lalu adakah hubungan sandal yang hilang di mesjid dengan khilafah?

Penulis: Sri Dismayanti,A.Md

spot_img
spot_img

Latest

spot_img