Peternak Lebah Madu Adukan Hambatan Budidaya ke Ketua DPD RI

More articles

spot_img

Surabaya, investigasi.news – Para peternak lebah madu yang tergabung dalam Koperasi dan Perkumpulan Perlebahan Bumi Lestari Indonesia, menemui Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, yang sedang reses di Jawa Timur, Rabu (20/4/2022).

Para peternak lebah madu berharap LaNyalla membantu memberikan solusi terhadap hambatan dan peluang yang mereka hadapi dalam budidaya.

Hadir Ketua Koperasi Eka Muhamad Ruskanda, Ketua Perkumpulan Peternak Lebah Madu, Joko Safiudin, Henri Setyo L (Bendara I Koperasi), Muh Amin (Sekretaris), Kartono (Bendahara II), Samsul dan Murdianto (pendiri koperasi).

Ketua Koperasi Eka Muhammad menjelaskan, para peternak lebah madu meminta bantuan agar diberikan kemudahan akses izin masuk secara legal pada wilayah kerja PTPN dan Perum Perhutani di Pulau Jawa.

“Akses ini untuk memudahkan para peternak menempatkan stup lebah pada waktu musim pembungaan,” katanya.

Menurut Eka, kualitas sumber nektar lebah madu pada lokasi-lokasi yang teridentifikasi sudah menurun. Di Pulau Jawa belum ada lokasi sumber nektar lebah madu yang menetap karena budidaya ternak lebah madu di Pulau Jawa dominan bersifat mobile yang membutuhkan lokasi-lokasi penghasil nektar pada waktu musim pembungaan.

Seperti nektar kaliandra di Gunung Wilis Kediri sekitar bulan Februari Maret, nektar randu di Kabupaten Pasuruan dan Jepara sekitar bulan Mei Juli, nektar rambutan di Kabupaten Subang sekitar September November.

“Saat mau memindahkan stup inilah para peternak terkendala akses izin masuk,” jelasnya.

Sementara itu Ketua Perkumpulan peternak lebah madu Joko Safiudin juga berharap Ketua DPD RI bisa membantu supaya para peternak dapat memperoleh izin pengelolaan lahan dalam luasan tertentu.

Lahan tersebut dapat digunakan sebagai pilot project siklus ternak lebah madu dalam durasi 1 tahun dengan beberapa nektar bunga yang dilakukan bersama masyarakat sekitar hutan/lahan.

“Lahan pilot project itu nantinya dapat juga dipergunakan sebagai pemberdayaan masyarakat, pusat pelatihan ternak lebah dan ekowisata,” ujar Joko.

Dijelaskan juga oleh Joko bahwa prospek
madu sangat besar. Di Pulau Sumatera, terdapat hasil madu dari nektar pohon acacia crassicarpa yang banyak ditanam di sana dengan hasil madu yang melimpah karena sumber nektarnya tersedia terus-menerus.

“Makanya sangat berpotensi untuk berinvestasi dalam pembangunan pabrik tepung madu dan pengolahan propolis yang nilainya cukup tinggi,” ujar dia.

Menanggapi aduan tersebut, Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menyatakan akan mendukung penuh pengembangan-pengembangan yang dilakukan para peternak.

“Kita cari solusi bersama. Yang penting terus berproduksi dengan baik,” kata LaNyalla.

LaNyalla pun ingin menghubungkan koperasi perlebahan ke pihak-pihak terkait, seperti Kadin dan Bank Jatim.

“Untuk produk bisa dikomunikasikan ke Kadin terkait pengembangannya, juga pemasarannya. Untuk permodalan sejenisnya bisa dengan Bank Jatim,” jelasnya.(***)

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Latest

spot_img