Kampar, Investigasi.news – Keputusan nekat untuk menjual sapi dalam program ketahanan pangan tahun 2022 oleh sejumlah oknum yang tidak bertanggung jawab, di kecamatan XIII Koto Kampar, telah menimbulkan kehebohan.
Salah satu tokoh masyarakat yang tak mau namanya dipublih, dengan tegas mendesak pemerintah daerah kabupaten Kampar khusunya Inspektorat selaku instansi terkait untuk segera mengambil tindakan dengan melakukan audit.
Kritik juga ditujukan kepada Kepala Desa Balung, Muhammad Ujud, atas kebijakannya yang memboyong delapan ekor sapi melalui program ketahanan pangan desa, namun akhirnya empat sapi di antaranya dilaporkan telah dijual untuk kepentingan pribadi.
“Mereka harus bertanggung jawab dan menggantinya kembali karena pembelian sapi tersebut menggunakan dana APBN desa Balung tahun 2022. Tidak sepantasnya oknum tertentu menjual seenaknya saja,” tegas warga tadi kepada awak media, ( 13/4).
Ia juga menegaskan bahwa Inspektorat Kampar harus segera melakukan pemeriksaan terhadap penggunaan dana desa Balung tahun 2022. Dirinya mengungkapkan keprihatinan atas dugaan kerugian negara yang mencapai ratusan juta rupiah dalam dua tahun terakhir di desa Balung.
Berita tidak mengenakkan ini telah menyebar luas sejak setahun yang lalu. Program ketahanan pangan yang seharusnya menjadi solusi ternyata tidak berjalan sesuai rencana, menyebabkan kerugian signifikan bagi desa Balung.
Warga setempat juga menyoroti bahwa dana bantuan ternak sapi dari APBN tahun 2022 yang seharusnya digunakan untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat, malah dijual oleh sejumlah penerima bantuan.
Kepala Desa Balung, Muhammad Ujud, diminta untuk memberikan penjelasan atas penggunaan dana desa Balung dalam program ketahanan pangan ini. Namun, hingga berita ini dipublis, belum ada tanggapan resmi dari pihak yang bersangkutan, awak media masih dalam upaya mengkonfirmasi ke pihak-pihak terkait lainnya.
( Tim )
