Mengenal Lebih Dekat Sosok Irjend. Pol (purn) Fakhrizal, Dari Polda Menuju Senayan

More articles

spot_img
Siapa yang tak kenal dengan sosok Jenderal Fakhrizal, mantan Kapolda Sumatera Barat ini (2017-2019) merupakan satu diantara Petinggi Kepolisian yang dikenal dekat dengan semua kalangan. Bahkan dengan mudah dekat dengan masyarakat, dia dijuluki sebagai Jenderal Ninik Mamak.

Semasa menjabat sebagai Kapolda Sumbar, dia tak pernah lelah terus berinteraksi dengan masyarakat disamping kesibukannya sebagai Kapolda Silaturrahmi dengan semua kalangan terus dilakukannya, bahkan dari sana dia tahu bagaimana persepsi masyarakat terhadap anggota kepolisian yang dia pimpin.

Dalam bincang sore dengan investigasi.news Jum’at (15/12) sore kemarin di kediamannya jl. Tekhnologi II, Siteba Kota Padang, sambil duduk dan bercerita tentang tujuannya kenapa akhirnya bergabung dengan Partai Politik.

Irjend. Pol (purn) Fakhrizal saat silaturahmi dengan jurnalis. (Foto: KM)

Sebagai putra kelahiran Ranah Minang, jenderal Ninik mamak itu merasa terpanggil untuk bisa berbuat untuk Sumatera Barat yang selama ini masih jauh tertinggal dari Propinsi Lainnya yang ada di Indonesia.

“Kita tidak bisa terus mengedepankan ego semata apalagi yang kita pimpin adalah Masyarakat” ujarnya mengawali.

Baca Juga :  DPUBM Malang Prioritaskan Perbaikan Jalan dan PJU

Saya melihat selama ini komunikasi antara Pemerintah Daerah dengan Pemerintah Pusat kurang terjalin dengan baik sehingga berdampak pada sektor pertumbuhan pembangunan di daerah.
Hal inilah menjadi keinginan saya untuk mencoba untuk berbuat untuk Masyarakat.

Kita harus menyadari, mustahil apabila komunikasi dengan Pemerintah Pusat kurang terjalin dengan baik, tiba-tiba saja Daerah kita bakal dapat perhatian penuh dari Pusat.
Ini semua tentu butuh proses, dan tak kalah penting keterwakilan masyarakat di Parlemen tentu menjadi salah satu dorongan yang kuat untuk menyakinkan Pemerintah Pusat.

Berangkat dari situlah saya mencoba hadir melalui Pemilihan Umum Legislatalive 2024 mendatang” katanya.

Ketika masyarakat bertanya kepada saya kenapa Maju dari Parpol yang kurang diminati masyarakat Sumbar?

Saya terus memberikan pemahaman dan pengertian pada masyarakat bahwa, proses politik yang penuh dengan Dinamika tentu kita harus melihat ini dengan utuh, karena Parpol Penguasa merupakan dominasi dari pengambil kebijakan, sehingga ini yang harus di pahami.

Dan tentunya melalui parpol yang menaungi saya nanti, saya akan berupaya terus bagaimana Sumatera Barat nanti dapat perhatian besar dari Pemerintah Pusat, sebab kalau kita terus beroposisi, ini yang menjadi ketertinggalan daerah kita, yang saya kira semua potensi di Sumatera Barat cukup baik untuk di kembangkan” jelasnya.

Baca Juga :  Pasaman Bumi Khatulistiwa Dideklarasikan, Masyarakat Harus Siap Terhadap Perubahan

Diketahui, Irjen. Pol. Drs. H. Fakhrizal, M.Hum. adalah seorang politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan purnawirawan Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Ia merupakan mantan Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah dan Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Barat. Dari laman Wikipedia yang di release, pria Kelahiran 26 April 1963 di Bukittinggi Sumatera Barat itu pernah mengenyam Pendidikan di SMU Negeri 2 Padang.

Memiliki satu orang istri dan 4 orang anak diantaranya, Iptu. Alfano Ramadhan, Julia Nofadini, Julia Nofadina, dan Syarfina.

Jenderal Ninik Mamak itu mulai bertugas sebagai abdi negara dimulai pada tahun 1986— hingga tahun 2020 dengan Pangkat terakhir inspektur Jenderal Polisi.

Menapak Karir, Fakhrizal Jenderal
Setamat pendidikan Akabri pada 1986, ia ditugaskan sebagai Wapamapta Res Metro Jaksel, Polda Metro Jaya.
Di awal berdinas, karier Fakhrizal hanya berputar-putar di Polda Metro Jaya saja.

Baca Juga :  Melampaui Batas Negara, Perjalanan Pendidikan Sasha Dalam Mewujudkan Impian Sang Ayah

Hingga pada tahun 1990 dia pernah mengemban empat jabatan, Selain Wapamapta, dia juga pernah menjadi Paur Minik Serse Res Jaksel, Kanit Resintel Res Metro Pasar Minggu dan Kanit Res Intel Metro Kebayoran Baru Polda Metro Jaya.

01—10—1985 : Pamapta Res Metro Jaksel Polda Metro Jaya
01—06—1986 : Kasubnit Lidik Sat Serse Res Metro Jaksel Polda Metro Jaya
01—03—1989 : Kanit Reskrim Polsek Pasar Minggu Res Metro Jaksel Polda Metro Jaya
06—12—1990 : Kanit Reskrim Polsek Kebayoran Baru Res Metro Jaksel Polda Metro Jaya
09–09–1994 : Pama PTIK
10—09—1995 : Kapolsek Khusus Buala Polres Badung Polda Bali
08—03—1997 : Kapolsekta Denpasar Polres Badung Polda Bali
01—05—1998 : Wakapolres Buleleng Polda Bali
01—09—2000 : Pamen Sespim Lemdiklat Polri
23—05—2001 : Kabag Serse Ekonomi Dit Serse Polda Jateng
27—02—2003 : Kapolres Jepara Polda Jateng
02—01—2006 : Wadir Intelkam Polda Metro Jaya
09—02—2007 : Kaden D.1 Dit D Baintelkam Polri
16—03—2008 : Dir Intelkam Polda Jambi
05—08—2010 : Pamen Sde Sdm Polri (dlm rangka dik sespati)
30—12—2010 : Analis Kebijakan Madya Bidang Paminal Divpropam Polri
01—04—2011 : Kabagdumas Rorenmin Itwasum Polri[17]
19—10—2011 : Sesropaminal Divpropam Polri
31—10—2013 : Karopaminal Divpropam Polri
05—06—2015 : Kapolda Kalteng
04—01—2017 : Kapolda Sumbar
06—05—2019 : Analis Kebijakan Utama bidang Sabhara Baharkam Polri
09—09—2020 : Pemberhentian Dengan Hormat (PDH) Atas Permintaan Sendiri (APS). Km

spot_img
spot_img

Latest

spot_img